Sabtu, 16 Februari 2013

Umat Allah di Dunia Memiliki Satu Kehidupan


"Hanya Mengikuti Tuhan Melalui Yesus": Untuk Hidup Yang Kekal
Sementara Dosa Kaum (pemerintah&TNI/PORLI) Bangsa Indonesia Mengalami Dua Kali Lipat Dari Kaum (orang papua, orang miskin, orang tak berdosa) Bangsa Papua

Semua orang, umat Tuhan dalam kehidupannya telah diikat atau ditentukan kehidupan oleh norma (hukum ALLAH, sepuluh perintah Allah) yang menjadikan nilai penjabaran dalam kehidupan manusia.

Jika umatnya, hidup melaluinya, maka di dalamnya apa yang terjadi? Tentu hidup manusia, umatnya jauh dari permasalahan yang sengaja dilakukan. Dengan demikian, seakan-akan kehidupan surgawi sedang terjadi di dalam kehidupan umatnya di Bumi.

Kaum bangsa Indonesia dan kaum bangsa Papua juga telah diikat dan ditentukan makna hidup oleh hukum Allah, maka kita adalah satu keluarga besar dari Tuhan yang hidup di tanah Air Indonesia dan di Papua karena kita hidup hannya untuk mengejar kehidupan yang kekal dengan menerapkan hukum Allah dalam se sama manusia.

Salah satu hukum Allah yang perlu diterapkan sesama kaum orang Indonesia dan Kaum orang papua, misalnya menghargai eksitensi manusia atau menegakan dan mengakui HAK-nya karena hak itu bukan diberikan sesama akan tetapi itu sumbernya dari Tuhan.

Jika tidak diakui haknya, bahkan dihilangkan hak yang dimiliki se-seorangsekelompok, tentunya kehidupan akan terganggu atau tidak berarti di mata orang lain dan terhadap Tuhan.

Jika pandangan hidup oleh satu keluarga Indonesia dan papua (menurut kepercayaan) dikedepankan satu keluarga besar yang mana telah disatukan hukum Allah, maka kehidupan kedua pihaknya tentu aman dan sejahtera.

Ironisnya, segala penjajahan secara kasar yg diterapkan kaum bangsa Indonesia di tanah Papua dari dulu hingga saat ini ditandai, bahwa kaum bangsa Indonesia belum tahu hukum Allah yang terdapat dalam masing2 kepercayaan, misalnya hukum Allah bagi kaum katolik/kristen yg telah diberikan dan perlu diterapkan adalah sepuluh perintah Allah.

Dengn demikian, kehidupan duniawi (penjajahan secara pelanggaran) menjadi pewaris kaum orang Indonesia terhadap Orang Papua dan kehidupan surgawi menjadi pemusuh, orang Indonesia.

Di sisi lain kehisupan surgawi orang papua (hidup tanpa bermasalah, alias hidup yang aman, damai dan sejahtera) di jauhkan oleh kaum penjajah Indonesia.

Dengan itu, dosa kaum bangsa Indonesia mengalami dua kali lipat di bandingkan dosa bagi kaum orang papua di Tanahnya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar