Minggu, 27 Januari 2013

KEMERDEKAAN MELALUI PEMBANGUNAN


Kekayaan dia, Emas dia,dia (orang papua). Tetapi dia hidup misking di atas kekayaan dia itu. Penikmat mereka (pemerintah Indonesia dan Kapitalis Asing Amerika dan anggotanya). Mereka datang masuk di papua untuk itu dengan jalur ilegar tanpa se-pengetahuan Orang Asli Papua, pemiliknya. Dan untuk tetap mengeksploitasi kakayaan dia, mereka dengan terpaksa dan tindakan ketidakmanusiawi mengintergasikan bangsa papua tetap hidup dijajah dalam NKRI, di sisi lain mereka memarginalkan hak dia, orang papua.  Lebih jelasnya sebagaimana penulis tulis di bawah ini!

Duguwonews - Yogyakarta. Kemerdekaan suantu bangsa dengan kekuatan sendiri adalah benar, bukan minta pengakuan, itu salah jalur. Anda orang papua, ciptaan Tuhan, anak Tuhan. Anda punya Bapa. Maka anda bisa melakukan sendiri sesuatu yang anda inginkan hingga membesarkan dan menikmatinya. Anda bukan anak yatim piatu. Kecuali anak yatim piatu, boleh minta perlindungan semasa hidup. Minta pengakuan kemerdekaan orang lain itu salah, tetapi sebetulnya sebaliknya yaitu, pengakuan kemerdekaan itu melalui proses perjuangan anda melalui pembangunan. Pengakuan kemerdekaan ujung dari proses perjuangan melalui pembangunan.  Maka untuk menerima pengakuan kemerdekaan, anda sendiri berjuang melalui pembangunan tersebut. Dengan pembangunan yang akan tercapai, maka pengakun kemerdekaan itu akan otomatis tampil. 

Hal ini bukan digerakkan oleh masyarakat biasa, tetapi oleh pemimpin setempat melalui upaya-upaya pembangunan di semua aspek kehidupan, bukan melalui tuntutan-tuntutan, karena melalui itu hanya mendatangkan nyawa manusia yang tak henti. Jika digerakkan dan perjuangkan oleh masyarakat biasa, mereka tidak punya alat atau kekuatan  untuk menguatkan tuntutan kemerdekaan. Mereka (masyarakat biasa) hanya punya kekuatan bahasa mendesak atau menuntut pengakuan kemerdeaan saja, melalui bahasa saja, kemerdekaan suatu bangsa itu tidak akan terwujud, tetapi yang akan terjadi adalah nyawa manusia itu sendiri. Maka, pemimpin di suatu bangsa itu harus berpikir baik-baik dalam kesempatan yang ada saat ini melalui penggerakan pembangunan, karena penggerakan pembangunan inilah salah satu kekuatan yang akan mendukung pengakuan kemerdekaan tersebut.

“Kemerdekaan suatu bangsa bukan dengan pengakuan, tetapi itu melalui pembangunan”
Untuk mencapai kemerdekaan suatu bangsa secara aman, damai, dan adil dari penjajah, maka siasatnya harus bermutu, tepat, dan tidak kentara beremosi penjajah. Dalam hal ini lebih jelasnya, bahwa berbagai tuntutan dan meminta pegakuan  bukan saya menolak, tetapi itu urutan yang terakir dari proses perjuangan melalui pembangunan, maka sepantasnya tidak memaksakan.  

Beragam tuntutan atau pengakuan melalui berbagai jalur dan pihak,  takmustahil  terindikasi hanya mengantarkan bangsa anda pada penikmat  konflik, kekerasan, berintimidasi, memarginalkan, mengeksploitasi anda. Dalam hal ini, anda sendiri salah siasati, yakni sementara anda belum mampu melakukan upaya-upaya pembangunan dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini karena pembangunan adalah indikator kemerdekaan atau pembebasan dari tekanan. 


 
Pembangunan suatu bangsa ditandai dengan semua aspek kehidupan manusianya telah memasuki standar kehidupan yang terjamin  baik itu ekonomi, pendidikan, kesehatan, hukum, budaya, Agama,kinerja birokrasi,  informasi&teknologi, dan nilai-nilai kehidupan sosial yang sangat menentu mendukung. Hal ini lawang dari kemiskinan, pengelewengan fungsi kinerja pemerintah, kebodohan, kenakalan dalam kehidupan sosial, ketidakteraturan atau ketertinggalan pembangunan yang  anda tinggalkan. Dengan demikian, terwujud  kebebasan dari penjajah pengakit ketertinggalan.

Dengan dasar pembangunan tersebut, maka penjajah akan mengalah kekuatannya untuk melakukan berbagai tindakan ketidakmanusiaan. Mengalah dia karena status kehidupan anda dari berbagai segi kehidupannya sama dengan status kehidupan dia.  Berarti  anda dan dia sama. Maka suda bebas dari penjajah, maka anda bisa melakukan apa saja berdasarkan HAK anda, salah satunya misalnya melepaskan diri dari pengakit penjajah.

 “Makna umumnya adalah misalnya saja,  jika anda menanam modal  hingga kekuatan modalnya besar dalam berbisnis tertentu, anda tidak bisa dimainkan orang yang punya modal yang besar pula ketika masuk dalam dunia kompetensi suatu produk , tetapi  dia/mereka akan memberikan kesempatan yang sama dalam perannya karena kekuatan modalnya sama dengan dia/mereka.

Atau sebaliknya, jika anda ingin membuka bisnis  tanpa modal atau modalnya tidak menjamin usahanya di tengah-tengah kaum kapital/swasta  tetap saja anda akan menjadi kehilangan bisnis.  Hal ini sama halnya dengan perjuangan kemerdekaan bangsa papua dari penjajah Indonesia. Anda bayangkan saja, apakah benar tidak? 

Jadi, penentu kemerdekaan,  “pembangunan” di papua secara general. Bila pembangunan di papua ini tidak terwujud-wujud, dia tetap saja menghambatkan kemerdekaan bangsa papua yang cita-citakan. Atau kemerdekaan bangsa papua membutuhkan pembangunan bangsa papua itu sendiri, bukan pengakuan kemerdekaan. Perlu anda pikir, pengakuan kemerdekaan  itu bukan sulit, tetapi itu akan nyata melalui proses pembangunan. Pengakuan kemerdekaan, dia ujung dari proses pembangunan.

 Percaya dan yakinlah pernyatan sebelum ini bagi orang papua terutama pemerintah dalam menggerakan roda pembangunan dan lakukanlah sedemikian ini bila anda ingin cepat memenuhi HAK anda sebagai bangsa papua yang merdeka di atas tanah sendiri,  modal sendiri dan kekayaan sendiri.

Untuk menjalankan roda pembangunan di papua, aktor yang pertama adalah pemerintah bukan swasta dan masyarakat, mereka dua adalah urutan ke dua dan ke tiga atau pendukung fungsi pemerintah dalam menggerakkan roda pembangunan.  Pemerintah adalah penentu pembangunan karena dia orang pertama. 

 
Sejak bangsa papua diintegrasikan ke dalam NKRI, pembangun di papua belum nyata-nyata. Hal tersebut ini ditunjukkan bahwa pemerintah papua selama itu , mereka belum mengenal baik kode etik pemerintahan dan kepemimpinan dalam menjalankan fungsi mereka sebagai pemerintah dan pemimpin, hal ini salah besarnya adalah pemerintah pusat indonesia itu sendiri yang tidak pernah perhatikan pembangunan di papua dari semua segi kehidupan masyarakat selama 56 tahun-an. 

Berkat, Akibat tuntutan masyarakat papua untuk memisahkan diri dari NKRI, sebagai tawaran/jawaban atas itu dari pemerintah indonesia, mereka mengeluarkan UU No. 21 Tahun 2001 Tentang Otsus bagi orang asli Papua. Dengan diberikan UU khusus di papua, maka sebetulnya pemerintah papua bisa menentukan dan melakukan berbagai alternatif dalam proses percepatan pembangunan yang sebelumnya ditinggalkan sesuai dengan budaya dan georgafisnya yang berciri beragam.  

Di samping itupun, mereka bisa belajar kepemimpinan dan pemerintahan melalui UU Otsus tersebut sesuai dengan tidak terlepas dari kondisi di papua dan perkembangan jamannya sebagaimana jaman moderen ini sehingga bisa terwujud pemimpin di papua yang ideal.

 Pemimpin/pemerintah yang ideal adalah mereka yang bermasyarakat, pasilitasi dan, pemberdayaan kekuatan ekonomi rakyat dengan mengombinasikan kaum swasta dalam jaringan pembangunan tersebut sehingga melalui ketiga aktor itu baik pemerintah, swasta dan masyarakat yang berintegral dalam pembangunan, maka mampu memberikan kontribusi  produk fisik dan non-fisik yang bermutu  tinggi dalam dunia modernisasi ini. 

Sayangnya, ingga saat inipun, pemerintah di papua yang ideal, provesional, berakuntabel, dan bermasyarakat  masih mencari-cari demi mewujudkan pembangunan di papua secara berkualitas dan bermutu.  

Bila anda, orang papua  terutama pemerintah memang memiliki berhati orang papua, tanah papua, dan   punya sejarah papua, apakah anda boleh menikmati uang-uang pembangunan saja, tanpa berpikir, berupaya dan menggerakan roda pembangunan berbagai aspek kehidupan mansia (orang) papua?  

Untuk apa orang papua di tempatkan di papua dan hidup di papua? Apakah orang papua tidak punya HAK maka tidak boleh bertindak, berpikir, berjuang, dan atasnya menikmati? Apakah hanya tahu menikmati tindakan mereka, pikiran mereka, upaya mereka dan hasil mereka saja melalui alat penjajah ini? 

Jika, orang papua terutama pemerintah papua hanya berpikir kerdil seperti ini saja, kehidupan orang papua di dunia ini (orang  papua) tidak berarti di mata masyarakat internasional dan di mata Tuhan, karena anda tidak meluangkan kesempatan yang Tuhan berikan untuk bergerak, berpikir, berupaya, dan menikmatinya.  

Mari berjuang dan berjuang  untuk membangun diri, daerah dan orang lain karena orang lain membutuhkan anda,  pembangunan di papua membutuhkan perjuangan, dan kemerdekaan di papua membutuhkan pembangunan!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar