Minggu, 10 Februari 2013

KEMERDEKAAN INDIVIDU&KELOMPOK STRATEGIS DIHARGAI&DIHORMATI



Bila anda (penjajah atau pengatur orang lain) berpikir kembali sejarah ciptaan Tuhan di atas Bumi ini atas anda dan mereka dengan merefleksikan bahwa semua orang dan semua kelompok orang  berdasarkan budaya memiliki kemerdekaan (daya berpikir dan kemampuannya) dalam melakukan sesuatu untuk mewujutkan hasil murni kemerdekaan-harapan Tuhan bagi umatnya,  maka anda perlu mengurus diri sendiri (daya berpikir dan kemampuan)  dan jangan mengurus kemerdekaan orang lain (daya berpikir dan kemampuannya).
   
Duguwonews------Semua orang atau kelompok orang  memiliki kemerdekaan di samping memiliki kehidupan sosial. Semua orang atau kelompok  bebas dapat melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk diri dan se-sama orang yang sedikit-dikitnya perlu diberdayakan dan dibesarkan  orang lain, bukan membantu. Semua orang  atau kelompok punya harapan hidup yang menjamin kehidupan yang aman dan damai.

Hanya saja bermasalah dalam kehidupannya (tidak puas, aman, dan damai), hanya karena  ada pihak yang mengatur kemerdekaan se-seorang atau sekelompok orang artinya daya pikir dan kemampuannya untuk melakukan dan menciptakan sesuatunya untuk mewujudkan harapan Tuhan (aman dan damai) hampir sebagian besar gerakannya  dibatasi dan direndakan dan lupakan  berpikir  dan bermotivasi memberdayakan dengan  mempasilitasi aktifitasnya se-seorang atau se-kelompok orang oleh pihak lain. 

Jika se-seorang atau se-kelompok orang merasa aman dan damai (hidup dalam sesuai harapan Tuhan), bukan karena orang lain membantu dia dalam hal kebutuhan apapun, misalnya makanan, uang atau barang-barang elektronik. Akan tetapi kemerdekaannya tidak diinjak atau dimarginalkan oleh pihak lain, alias tidak ada pihak yang mengatur dia dalam proses berpikir dan kemampuannya, tetapi kehidupannya diatur oleh diri -seseorang/se-kelompok orang (daya berpikir dan kemampuannya),  yang di dalam aktifitasnya diarahkan dan diberdayakan dengan difasilitasi  orang lain.

Sebaliknya, se-seorang atau se-kelompok orang merasa tidak nyaman, tenang, dan tidak berkembang membangun sehingga mereka bertindak mendesak untuk menuntut Kemerdekaan se-seorang/se-kelompok orang  bukan karena se-seorang/se-kelompok orang yang  lain  tidak membantu/mengatur dalam kehidupannya yang  merasa tidak nyaman itu. Akan tetapi kebebasan se-seorang/se-kelompok orang dalam berpikir,  berusaha dan menikmatinya diatru dan dibatasi oleh se-seorang/se-kelompok orang yang lain.

Hanya dengan kemerdekaan se-seorang/se-kelompok orang dipenuhi secara sebagaimana awalnya  Tuhan menciptakan dan sekaligus dilengkapi dengan kemerdekaan (daya pikir da kemampuannya) masing2 orang maupun se-kelompok orang berdasarkan budaya dan juga orang lain bukan berfungsi mengatur tetapi memberdayakan dan membesarkan maka hidup se-sama manusia di bumi  ini akan nyata  aman dan  damai (hidup manusia yang sesuai dengan harapan Tuhan). 

Hal tersebut di atas ini (daya berpikir dan kemampuannya)  kita semua orang (baik secara individu maupun kelompok): (antar keluarga, organisasi, agama, etnik, daerah)  terhadap individu maupun kelompok yang lain perlu merefleksikan diri untuk selanjutnya  membuktikan sebagaimana hal tersebut di atas dalam tindakan nyata dalam kehidupan sesama  orang.

(Perlu merefleksikan bersama Bangsa Indonesia dan Bangsa Papua dalam hal kemerdekaan suatu bangsa ini dan bertidaknyatakan di hadapan se-sama untuk diakui sebagai bangsa-bangsa yang MERDEKA untuk menegakkan bangsa yang bermandiri).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar