Senin, 20 Mei 2013

Menjaga Eksitensi Bangsa


Klo hatinya merasa disakiti, kenapa diam?
Apakah anda takut meresponya dengan cara yang strategis ?
Ataukah apakah anda senang hidup dengan dia, biar selalu disakiti?
Apakah anda tidak sanggup untuk hidup sendiri bila memisahkan dari dia?
Atau mungkin karena anda tidak punya kekuatan untuk melawang?

Sejatinya, anda perlu mengadari diri bahwa anda adalah makluk yang punya akal budi sebagai alat kendalih dari malah bahaya, apalagi dari segala tindakan yang membuat anda terasa disakiti. Sehingga anda perlu menggunakan semaksimalmungkin akal budi anda dengan mencari kemudahan2 untuk melawangnya dan menghilangkan terasa kesakitan ini.

Karena, jika diamkan begitu saja atas realitas terasa kesakitan ini, imbasnya anda akan menjadi tres yang tanpa henti yang akan memengaruhi pola hidup anda menuju tidak terarah, bahakan sampai nyawa anda akan habis, kekayaan akan dikuasai, tempat  anda akan ditempati pencuri/pencari nafkah di daerah transmigran.

Bila mengetahui makna terasa disakiti, tentunya tidak jauh dari sesuatu tidakan yang membuat anda tidak senang dan tidak suka dengan alasan2 mendasar yang merugikan anda. Mungkin lebih jelasnya anda membaca alamat dibawah ini: www.kata-kata-cinta-kecewa-sakit-hati.

Akan tetapi, merasa disakiti, bukan terbatas pada hal2 tersebut di atas ini. Lebih luasnya dan lebih bermakna terasa disakiti lebih pada marginalisasi eksitensi manusia, pengiksaan, pembodohan, perampasan kekayaan, pembagian yang tidak adil, penggelapan kebenaran dan keberpihakan pada kaum feodal/kapitalis/borjuis. Hal2 tersebut di atas ini adalah faktor2 yang membuat terasa disakiti yang diperlakukan oleh kaum kolonialis dan kapitalis di daerah koloninya seperti bangsa kloni Papua oleh Indonesia (pemerintah) dan kapitalis AS.

Oleh karena itu, bagi bangsa yang merasa disakiti dengan begitu kejamnya kekuatan kolonialis dan kapitalis di atas bangsanya sendiri dan kekayaan sendiri, perlu bergerak secara bersuara dan berkarya untuk memulihkan dan menstabilkan eksitensinya sebagai bangsa yang merdeka, mandiri, dan bertanggungjawab dengan bekal modal secara kekayaan SDA, SDM dan  menguatkan budaya  bangsanya seiring dengan harus berubahnya jaman ini. 


Apakah anda telah dan sedang siap untuk ini untuk kehidupan bangsa ke depan yangg lebih layak dan berguna nilai hidup? Mari Coba sendiri!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar