Tuhan menciptakan manusia di bumi ini
dengan caranya yang tidak boleh diukur-ukur dan dibandingkan siapapun dan dengan cara dan hal apapun,
bertujuan untuk merasa, mengadari, mamahami dan
melakukan lalu menikmati atasnya dengan memanfaatkan alat pelaksana yakni
pikiran dan moral/etika yang diolah juga
melalui pengalaman dan pembelajaran bidang-bidang kehidupan manusia.

Dan
ada orang tertentupula yang punya cara pandang, pemikiran, dan perasaan terhadap
sesama manusianya masih jauh dari sebagaiaman harapan Tuhan kepada
manusia terhadap manusia lain di muka Bumi ini.
Orang, kelompok/golongan tertentu yang tidak
tahu harapan Tuhan atas ciptaan manusia di Bumi, kita mengklasifikasikan mereka
sebagai orang, kelompok/golongan yang punya berideolongi kolonialisme. Orang
yang berideologi kolonialisme adalah orang tidak tahu nilai dasar hidup kebenaran manusia yakni HAM. Maka, dengan
itu, mereka selalu saja berpikir untuk mencari kepentingan sendiri dengan cara yang ilegal di daerah lain
yang di sebut sebagai daerah/bangsa jajahan. Sementara itupula mereka tidak memperdulikan dan memberi perhatian kepada
bangsa yang sedang terjajah dari segala bidang kehidupan manusia.
Konsekuensinya, kolonnialis menjadi berkuasa dan hidup berpoya-poya dengan kekayaan
milik bangsa terjajah, sementara daerah/bangsa terjajah akan mengalami
ketinggalan perkembangan dan kemajuan dari semua segi/aspek kehidupan manusia,
dan lebih para lagi adalah akan terjadi perendahan, pembodohan, pembunuhan,
dimarginalkan, diterorkan sehingga menjadi bangsa yang tidak beradap dan
sejahtera.
Sementara
itu, orang,golongan/kelompok tertentu yang tahu
tentang harapan Tuhan atas ciptaan manusia terhadap sesama orang, kita
sebut saja, bahwa mereka adalah pihak yang punya berideologi demokratis, salah
satunya mereka salalu berpikir dan berbicara lalu bertindak penegakkan nilai
kemanusiaan, HAM demi untuk menjaga kehidupan sesama manusia dengan aman dan
damai, serta selalu mendistribusi kepentingan manusia secara terbuka dan adil
tanpa diperbandingkan ukuran dan mutu tiap pihak yang ada dan hidup dalam
masyarakat yang beragam budaya.
Hal
tersebut di atas ini juga tidak terlepas
dari kolonialis Bangsa Indonesia (pemerintah Indonesia) terhadap Bangsa Papua (orang asli papua,
bangsa terjajah)....
Jika
demikian hal ini benar karena memang hal
ini telah dan sedang terjadi antara
kedua pihak tersebut dalam di bawah kaki tangan kolonialisme di papua, maka
kapankah bangsa Indonesia terutama pemerintah mengadari dan memahami harapan
Tuhan yaitu nilai kebenaran hidup manusia yakni menghargai, menghormati, dan
menegakkan nilai kebenaran dan kemanusiaan yakni HAM se-sama manusia terutama terhadap bangsa Papua dan memberi kedaulatan sebagai bangsa Papua yang
punya HAK yang mandiri, yakni "M"?
Tunjukkan
kalau bisa dan sebagai ciptaan Tuhan,
sikap pemerintah Indonesia sebagai nilai kemanusiaan, penghormatan,
penegakkan HAM, dan PENGAKUAAN itu
secara nilai moralitas, adil dan terbuka!!!
Diakui
HAK bangsa Papua dengan cara ini berarti, itulah indikator/keberhasilan dari
sistem Negara Indonesia "DEMOKRASI".
Jika tidak mengakui HAK bangsa Papua dengan cara ini, berarti sistem
Negara Indonesia "gagal total" yang digagalkan oleh pemerintah
Indonesia itu sendiri terhadap bangsa Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar